Seberapa Kaya Seharusnya Indonesia?
(Inspirasi dari sebuah catatan perjalanan)
Alhamdulillah weekend kemarin sy berkesempatan buat datang langsung ke Donny’s Farm. Sebuah area ekowisata berbasis agro dimana di dalamnya ditanami berbagai tanaman seperti jambu, markisa, nanas, dan utamanya adalah durian.
Dalam kesempatan ini sy beruntung ditemui langsung oleh the big boss, pak Haji Donny biasa orang-orang sekitar memanggilnya. Kesan pertama saya, beliau orang yang serius dan tekun dalam menggarap lahan.
Jujur, lahannya tersembunyi, dengan kontur yang kalau buat saya yg tak berilmu di bidang agro jelas akan sudah menyerah dulu di depan. Saat pertama tiba sy langsung paham, ini gila. Kalau bukan beliau, saya yakin lahan ini hanya akan jadi kerajaan dedemit. Percaya deh.
Di tangan beliau lahan dengan kontur V (disisi kanan bukit dan di sisi kiri juga bukit) lahan yang terjepit bukit ini yg dulunya hutan bambu dirubah bak sulap magic menjadi lahan yang: menarik, tertata, dan yang paling penting produktif.
Otak saya melanglang buana saat itu. Membayangkan aplikasi google maps dengan negara Indonesia yang memiliki lahan yang amaaatt luas. Andai, andai saja setiap meter persegi lahan kita PRODUKTIF, bahkan juga lautan kita. Saya kok yakin, rasa-rasanya absurd ada Warga Negara Indonesia yang tergolong miskin. Saya yakin itu.
Kunjungan hari ini saya habiskan dengan salahsatunya melakukan mini trekking keliling kebun. Sang empunya bercerita tentang perjuangannya merintis kebun tersebut dari nol dan membeli setahap demi setahap tanah yang ia kelola. Makin hari makin luas. Selama berdiskusi terkuaklah hitung-hitungan bisnis pengelolaan kebun beserta mimpi besarnya. Singkat cerita dalam 1 ha tanah jika dikelola optimal bisa menghasilkan sampai 4 milyar rupiah. Ini luar biasa. Namun itu jika ditanami durian varietas mahal yang modalnya juga mahal dan itu berbuah dalam 2 tahun. Artinya sekitar 2 milyar per tahun.
Ok katakanlah 1 ha menghasilkan setengahnya saja yaitu 1 milyar, benak sy semakin bertanya-tanya: berapa penghasilan negara kita dan berapa sih penghasilan negara negara lain per ha tanah yg mereka miliki?
Sesampainya di rumah malam harinya, sy masih tergelitik dan ingin memecahkan pertanyaan-pertanyaan itu. Nyalakan laptop dan ngulik eksel. Ketemu lah jawabannya.
Negara dengan produktifitas tertinggi adalah Singapura dalam hitung2an sy. Per ha tanah Singapura menghasilkan 65 milyar rupiah per tahun. Lalu, Jepang, per ha tanah Jepang menghasilkan 2 milyar rupiah per tahun. Amerika serikat saja cuma 312 juta rupiah. China 211 juta rupiah. Sementara tetangga kita di Asean seperti Malaysia 154 juta setahun, Thailand 132 juta setahun. Indonesia akhirnya sy dapat jawabannya yaitu 83 juta per tahun.
Angka ini tentunya tidak apple to apple mengingat masing2 negara memiliki karakter industri yang berbeda. Namun walau demikian kita bisa melakukan analisa seperti apa posisinya dan kondisi kita saat ini, sehingga rencana kedepan kira kira akan seperti apa.
Ternyata guys, produktifitas bangsa kita jika ditilik dari luas lahan yang kita miliki memang masih sangat rendah. Belum lagi jika ditilik dari luas negara yg termasuk darat dan lautan, pasti kita semakin tertinggal lagi.
Nah pola pola meningkatkan produktifitas lahan seperti yang dilakukan Haji Donny ini kok menarik sekali ya membayangkan bagaimana jika setiap ha lahan negara kita bisa berdaya guna yah minimal sekelas Malaysia-Thailand yang ada diatas 100 juta rupiah saja per tahun itu sudah bisa dipastikan masyarakat lebih sejahtera. Apalagi jika bisa 200..300 juta seperti Amerika dengan tumbuhnya industri industri masa depan di Indonesia. Wowww kereeennn!! GDP kita bisa sentuh Rp 54.000 Trilyun dengan luas wilayah yg kita miliki. Syaratnya yaitu tadi setiap 1 ha tanah kita menghasilkan 300 juta saja per tahun.
Gimana, terrtariik membangun negeri kita? tingkatkan produktifitas lahan lahan kita. Jangan sia siakan karunia Tuhan kepada bangsa kita.
Salam,
🙏🙏🙏
Dari Pak Reza Artha, staff khusus kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreativ